Dua belas jam aku menyetubuhi komputer tanpa kata sedikitpun. Kutandaskan kenangan untuk menziarahi lekuk-lekuknya. Alur misteri yang bercecabang untuk diikuti. Begitu misteri untuk digairahi. Seperti genangan sungai yang panjang. Juga keindahan pantai yang mengalun dari kejauhan. Desahan bumi yang menggetar pelan mengusik dengan enggan. Desahan mesin yang meronta untuk disudahi. Juga desahan kata yang menjejal untuk berloncatan. Satu persatu mengalun, hinggap di tiang-tiang, di sudut mata, di pangkal tubuhmu. Dua belas jam aku menyelami kata dan lagi. Mengeram bersama dengan penuh kesadaran. Dengan penuh ucap yang bergantian seksama. Desakan dari tanganku meronta pada lantai yang menggemuruh. Juga pada genangan hujan yang semakin meninggi. Aku seperti berenang bersama pohon, binatang. Akar-akar yang panjang terkelupas dan terhanyut dihempasnya. Dua belas jam aku meredakan tubuhku dari ingatan.
Thursday, February 22, 2007
MEREDAKAN TUBUH DARI INGATAN
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
tabik juga.
trims udah mampir.
aq baca-baca, puisi-puisimu asyik punya.
aq link aja ya?
btw. udo = abang (bahasa lampung). jadi, jangan panggil Bang Udo, tinggal pilih Udo Zul atau Bang Zul.
ah sudara wahyu ini gmn, masak manggil udo aja bingung ...
Post a Comment